English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KETEMU KUNTILANAK MANDI

Cerita ini berdasarkan pengalaman Ibu dan Kakak saya almarhumah yang kejadiannya sewaktu saya masih belum sekolah.

Entah jam berapa..Ibu membangunkan anak perempuannya untuk mengajak pergi kepasar membeli keperluan rumah tangga.
"Nak bangun....lihat tuh hari dah terang..kita kepasar...kalau terlalu siang nanti kita tidak kebagian barang yang kita perlukan."
Sianakpun bangun...merekapun bersiap-siap untuk pergi ke pasar yang jaraknya lebih kurang 6 km, tanpa kendaraan dan tanpa penerangan.
Setelah berada di luar rumah, anaknya bertanya " Bu..Ko sepi yah..biasanya orang dah berkumpul...??"
"Mungkin yang lain udah berangkat duluan...ayo kita susul mereka.."sahut si Ibu.
Berangkatlah keduanya melalui jalan tanah yang berbatu-batu.
Sepanjang jalan ibu dan anak itu hanya saling berdiam diri, sementara rombongan yang disusul belum juga kelihatan.
Setelah setengah jam menempuh perjalanan, tibalah di perbatasan desa. Disitu ada sebuah sungai kecil mengalir yang dibagian kiri dan kanannya ditumbuhi pepohonan yang besar dan tinggi. Secara tidak disengaja, Ibu memandang kearah hulu sungai...terlihat ada seseorang telanjang bulat dengan rambut yang terurai sampai ke pinggul. Wajahnya tidak terlihat dengan jelas karena cahaya bulan tertutup oleh rindangnya daun di sekitar itu. Sebentar dia naik ke batang yang agak rendah..lalu melompat ke sungai...naik lagi, melompat lagi...
Melihat kejadian itu, Ibu merasa ketakutan , tapi tidak bisa berbuat apa-apa, karena kalau anaknya dikasih tahu, takut timbul kepanikana pada si anak. Akhirnya Ibu hanya diam sambil meneruskan perjalanan.
Rupanya tanpa sepengetahuan Ibu, anaknyapun melihat kejadian itu persis seperti apa yang dilihat Ibu. Begitu juga perasaanya sama dengan Ibu, mau dikasih tahu, takut Ibu panik.
Setelah melewati perbatasan desa, Ibu dan anak saling memandang dengan wajah yang ketakutan. Tanpa dikomando....keduanya berlari sekuat tenaga sampai masuk ke daerah perumahan tetangga desa.
Mereka berhenti dengan nafas putus-putus
"Kenapa kamu berlari Nak....??"tanya Ibu
"Ibu juga lari....memangnya ada apa..??" Anak malah balik bertanya.
Setelah suasana agak tenang, Ibu menceritakan apa yang dilihatnya tadi yang sesekali di sahuti oleh anaknya karena memang yang mereka lihat itu sama kejadiannya.Setelah sampai di sebuah mesjid mereka berhenti dan duduk diteras mesjid untuk melepaskan lelah dan rasa takut.
"Pantas...coba lihat Nak, baru jam dua pagi.....jadi kita bukan ketinggalan dari orang" Ibu membuka percakapan.
"Orang masih pada tidur bu..!!" sahut anak.
"Ibu lupa, terangnya malam ini karena malam bulan purnama..dikira udah siang..!!" kata ibu dengan nada penyesalan
"Ya udah sambil nunggu yang lain..kita istirahat disini..." hibur Ibu.
Karena kelelahan keduanya tertidur di teras mesjid.
Jam tiga mereka dibangunkan oleh rombongan dari satu desa yang juga ingin pergi kepasar yang jarak tempuhnya masih 4 km.


Cerita ini dipersembahkan untuk Ibunda tercinta di Ciberung, kuningan Jawa barat dan Kakanda Almarhumah yang telah mendahului.

PENTING UNTUK ANDA BACA



0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR TERBARU

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA

Follow Me